Jumat, 19 Juni 2015

Resensi Novel "7 Hari Menembus Waktu"



      





YPENDAHULUAN
 

7 Hari Menembus Waktu
Oleh : Charon
GM 321 01 10 0014 
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
JL.Palmerah Barat 29-37
Blok 1 , Lantai 4-5
Jakarta 10270
Ilustrasi cover oleh :yustisea.satya@gmail .com
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh
Gramedia Pustaka utama
Anggota IKAPI
Jakarta , Maret 2010
Cetakan kedua , Juni 2010
176 halaman : 20 cm
ISBN 978-979-22-5518-8

 

YISI

          Novel yang berjudul “7 Hari Menembus Waktu” ini berisikan tentang seorang gadis yang bernama Marissa , Marissa mempunyai mantan pacar yang bernama Michael kemudian Michael ini berpacaran dengan Shelina , musuh terbesar Marissa.

          Marissa kesal sekali ketika harus ikut ayahnya ke Gedung Albatross. Itu artinya dia akan bertemu Michael , mantan pacarnya .Dan itu berarti dia juga akan bertemu Selina , musuh bebuyutannya yang telah merebut Michael dari sisinya.

          Merasa frustasi oleh situasi , tak sadar Marissa menangis didepan sebuah lukisan yang konon bisa mengabulkan semua permintaan , Marissa bergumam seandainya ia bisa menghilang dari situ.

          Dan ia betul-betul menghilang …terlempar ke masa 20 tahun yang lalu , saat ia belum lahir kedunia ini , saat kedua orang tuanya pun belum pacaran dan masih kuliah.

          Bersama Wiliam , anak kecil yang ditemuinya dimasa lalu , ia mengalami hal-hal yang lucu dan menyenangkan , hal-hal yang akan mengubah kehidupan Marissa dan William di masa depan ketika dipertemukan kembali pada 6 juli 2008.

          Latar belakang novel ini dibuat adalah karena menulis merupakan hobby dari sang penulis novel yang berjudul “7 Hari Menembus Waktu” . Charon sang penulis mempunyai hobby menulis novel sejak ia SMA.

          Tujuan dari penulisan novel ini adalah untuk memberikan hiburan bagi para pembacanya , memberikan sebuah pelajaran yang terdapat di dalam isi novel “7 Hari Menembus Waktu” serta memberikan pesan atau amanat-amanat.

          Gaya penulisan yang terdapat di dalam novel ini sangatlah unik dan mudah dimengerti bagi para pembacanya daripada novel-novel lain yang pernah saya baca karena novel ini menggunakan bahasa sehari-hari namun santun.

 

YPENUTUP

Kualitas novel ini sangatlah bagus karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti bagi siapa saja yang membacanya serta novel ini menyajikan cerita yang sangat menarik untuk dibaca karena cerita yang disajikan sangat menyentuh dan terdapat alur campuran sehingga imajinasi kita bisa berkembang atau meningkat. Akan tetapi ada beberapa kekurangan dari novel ini misalnya, novel ini hanya bisa dibaca oleh remaja karena cerita yang disajikan hanya untuk remaja.

Novel ini disajikan sesuai kebutuhan anak remaja dizaman sekarang sehingga mereka lebih mudah mengerti cerita dari novel ini. Buku ini amat tepat sebagai buku bacaan remaja yang ingin mengembangkan imajinasi mereka dan pola pikir mereka. Novel ini juga memberikan beberapa pelajaran-pelajaran untuk kehidupan kita.

 

TEORI BAHASA INDONESIA

Pengertian Resensi
Resensi jika dari bahasa Latin,  revidere  (kata kerja) atau recensie.Artinya “melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi mengandung “memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Dalam buku Bahasa dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda,  resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Akhir-akhir ini, resensi buku lebih dikenal dengan istilah  timbangan buku.
Apa sih tujuan Resensi Buku itu?
Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekadar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya.
Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku
1.      Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang,    
         atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.      Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.      Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Ada yang berpendapat bahwa minimal ada tiga jenis resensi buku.

1. Informatif, maksudnya, isi dari resensi hanya secara singkat dan umum dalam menyampaikan keseluruhan isi buku.
2. Deskriptif, maksudnya, ulasan bersifat detail pada tiap bagian/bab.
3. Kritis, maksudnya, resensi berbentuk ulasan detail dengan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan objektif dalam menilai isi buku.

Namun, ketiga jenis resensi di atas tidak baku. Bisa jadi resensi jenis informatif namun memuat analisa deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan.

B. Unsur-unsur Resensi

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

1. Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

2. Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

a. judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);

b. pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);

c. penerbit;

d. tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);

e. tebal buku;

f. harga buku (jika diperlukan).

3. Membuat pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:

a. memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;

b. membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;

c. memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;

d. memaparkan keunikan buku;

e. merumuskan tema buku;

f. mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku;

g. mengungkapkan kesan terhadap buku;

h. memperkenalkan penerbit;

i. mengajukan pertanyaan;

j. membuka dialog.

4. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku

Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:

a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;

b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;

c. keunggulan buku;

d. kelemahan buku;

e. rumusan kerangka buku;

f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);

g. adanya kesalahan cetak.

5. Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasnya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

daftar pustaka :

http://megaboa.blogspot.com/2011/05/tugas-bahasa-indonesia-2-pengertian.html