BAB 11
10.Manusia dan kegelisahan
10.1 Pengertian Kegelisahan Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau
gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu
ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga
diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau
kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat
disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak
tercapai.
10.2 Sebab-sebab Orang Gelisah
Selama hidupnya, manusia pasti pernah mengalami
kegelisahan baik intensitasnya sering ataupun jarang, apalagi di era
globalisasi seperti saat ini yang membutuhkan tingkat kompetitifitas yang
tinggi untuk hidup di dalamnya. kegelisahan sendiri berasal dari kata gelisah
yang berarti tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir,tidak senang tidak
sabar, cemas sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang
tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam
tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. sedangkan kita dapat
mengetahui tanda-tanda bahwa seseorang mengalami ketegang adalah dari tingkah
lakunya. Sigmon Freud seorang ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga
macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu: kecemasan kenyataan, kcemasan neoritik
dan kecemasan moril. Kegelisahan tidak jarang bersahabat dengan umumnya kita.
Ada yang gelisah karena faktor-faktor materi, ada juga yang bukan karena hal-
hal yang material.
Mungkin kegelisahan itu disebabkan antara lain
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang menahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya Jika kesulitan ekonomi dijadikan alasan
sebagai penyebab utama, tentu masih banyak saudara kita yang lebih parah
ekonominya dari kita. Tapi sebagian mereka masih bisa tersenyum, dan nyenyak
tidur hanya dengan beralaskan tikar di bawah jembatan dan di pinggir jalan.
Mengapa kita harus gelisah? Jika kekhawatiran hilangnya harta, jabatan atau
popularitas menjadi penyebab kegeliasahan. Bukankah semua ini memang tidak
kekal, semuanya bersifat sementara. Padahal masih lebih banyak saudara- saudara
kita yang hidup serba pas-pasan, tidak punya jabatan, apalagi popularitas.
Justru mereka sering dihina. Tapi anehnya, sebagian mereka masih bisa tersenyum
dan nyenyak tidur di dalam rumah kontrakan yang sempit dan pengap. Jika
pasangan hidup ideal yang menjadi penghalang kebahagiaan rumah tangga, tentu
kita saksikan banyak saudara-saudara kita tanpa pasangan yang “ideal”, tapi
mereka bisa menikmati kebahagiaan dalam rumah tangga. Mengapa kita harus
gelisah hanya karena belum mendapatkan pasangan yang “ideal” dalam pikiran dan
khayalan kita. Bukankah Rasulullah saw telah memberi tuntunan dalam mencari
pasangan, sekaligus kreterianya, cara memperolehnya, cara dan cara … lainnya.
Kehilangan pasangan sering menjadi sebab kegelisahan bahkan banyak menimpa
kehidupan manusia, terutama kalangan istri. Semakin banyak rizki dan harta yang
diraihnya semakin besar kegelisan yang akan menimpanya. Mengapa? Memang tidak
sedikit terjadi melimpahnya harta membuka peluang yang luas hilangnya kesetiaan
pasangan suami-isteri. Mungkin fenomena ini yang sering mendatangkan
kegelisahan. Bahkan tidak jarang sebagian isteri tak sanggup memejamkan matanya
di larut malam karena sang suami belum pulang. Pikirannya terbang melayang ke
alam yang negatif penuh curiga. Mengapa ini terjadi? Padahal sebelumnya
mengharapkan datangnya limpahan harta. Setelah harta melimpah justru
kegelisahan pun juga atang. Pada dasarnya semua manusia mendambakan
kebahagiaan, dan tidak menginginkan kegelisahan. Kebahagiaan itu satu, dan
kegelisahan juga satu. Bisa diraih oleh setiap manusia yang kaya atau yang
miskin, yang punya jabatan atau yang jelata, yang ternama atau yang tak
dikenal, berpasangan atau yang belum, yang sehat atau sedang sakit, yang
berkarier atau yang belum. Sebaliknya kegelisahan juga bisa datang pada setiap
manusia dari semua lapisan dan tingkatan.
A) Kecemasan tentang kenyataan ( objektif )
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu kenyataan yang
pernah dialami oleh seseorang di masa lalu yang membuat orang tersebut menjadi
shocked karenanya.
B) Kecemasan Neoritis
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan
lingkungan, takut akan hal yang dibayangaknnya atau takut akan idnya sendiri
sehingga menekan ego. kegelisahan ini akan membuat seseorang menjadi gelisah
akan suatu hal yang buruk yang sedang di bayangkannya akan menjadi sebuah
kenyataan.
C) Kecemasan moril
Kecemasan moril sendiri disebabkan oleh pribadi seseorang
dimana tiap pribadi memiliki berbagai macam emosi seperti: iri, benci,
dendam,dengki,marah,gelisah.rasa kurang,cinta. Rasa iri, benci,dendam merupakan
sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang
kurang sehat, oleh karena itu alasan untuk iri,benci,dengki kurang dapat
dipahami oleh orang lain. Sifat-sifat seperti itu adalah sifat yang tidak
terpuji bahkan mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut,cemas,gelisah dan
putus asa.
Penyebab kegelisahan
Sebab sebab orang gelisah adalah karena mereka takut
kehilangan berbagai macam haknya seperti hak untuk hidup, hak milik, hak
memperoleh perlindungan dan lain-lain.
10.3 Cara mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini peratam-tama harus mulai dari
diri kita sendiri terlebih dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. dengan
sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi.
sedangkan cara yang paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan
berserah diri kepada tuhan.
Usaha-usaha Mengatasi Kegelisahan
Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada
tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu : • Kecemasan obyektif
Merupakan suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya
dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang
mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan
mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan
untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam
keadaan tertentu dari lingkungan. • Kecemasan neorotis Kecemasan ini timbul
karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasan
ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri
dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang irasional (phobia) dan rasa takut lain
karena gugup, gagap dan sebaganya. • Kecemasan moril Kecemasan ini disebabkan
karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra
lain: iri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan
sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang
kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas,
takut gelisah dan putus asa. Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah
karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari
suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan
ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap
tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala
kesulitan dapat kita atasi. Keterasingan keterasingan berasal dari kata
terasing, dan kata itu dalah dari kata dasar terasing. kata asing berarti
sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari
pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. jadi kata keterasingan
berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau
terpisah dari yang lain. penyebab orang berada dalam posisi terasingkan adalah
perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat atau kekurangan yang ada pada diri seseorang sehingga ia dapat atau
sulit menyesuaikan diridalam masyarakat.
10.4 Keterasingan Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal, sehingga kata terasing berarti,
tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi
kata terasing berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan,
terpencil atau terpisah dari yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup
manusia. Sebentar atau lama, orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan
sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain. Yang
menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat
diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang aa
pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
10.5 Kesepian Kesepian
berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian
berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah
mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu
bergangung pada mental orang dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya
kesepian, frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian itu akibat dari
keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh, kaku, keras kepala,
sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
10.6 Ketidakpastian Ketidak
pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak
konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
10.7 Usaha-usaha Mengatasi Ketidakpastian
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak
pasti ialah :
1. obsesi
2. phobia
3. kompulasi
4. hysteria
5. delusi
6. halusinasi
7. keadaan emosi Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung pada mental si penderita. Andai kata penyebabnya sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang
paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.
CONTOH KASUS :
Beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta
akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada
waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik
dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat
tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal
kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui
kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena
mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk
mendapat perlindungan, dan lain lain.
Sumber : http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1993679-manusia-dan-kegelisahan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar